Seiring perkembangan teknologi, sebuah organisasi tentu perlu untuk menyesuaikan diri. Namun penyesuaian diri ini perlu dilandasi dengan pondasi yang kuat dalam pengelolaan sistem dan teknologi.
Enterprise Architecture menjadi konsep yang sangat penting untuk perusahaan yang ingin menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
Apa itu Enterprise Architecture?
Pemahaman atau definisi dari Enterprise Architecture sangatlah beragam jika mengacu pada berbagai sumber. Namun secara umum ada persamaan dari berbagai definisi tersebut.
Enterprise Architecture merupakan sebuah pendekatan sistematis untuk merencanakan, merancang, dan mengelola struktur organisasi suatu perusahaan, termasuk proses bisnis, data, aplikasi, dan infrastruktur teknologi.
Konsep Enterprise Architecture tidak hanya terkait haris besar yang menjadi pegangan perusahaan saja, namun konsep ini juga memberikan gambaran jelas setiap proses yang sudah, sedang, dan akan berjalan pada sebuah perusahaan secara efektif.
- 5 Process Group dalam PMBOK dan Manfaatnya
- 10 Knowledge Areas dalam Project Management Body of Knowledge atau PMBOK
- Sejarah Versi TOGAF dari Tahun 1995 hingga 2022
Secara sederhana, Enterprise Architecture merupakan blueprint dari bagaimana perusahaan akan berjalan secara menyeluruh untuk mendapatkan target tertentu yang sudah direncanakan sebelumnya.
Keselarasan antara bisnis dan teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis, maka dari itu Enterprise Architecture sangat penting untuk organisasi.
Tahapan Enterprise Architecture
Enterprise Architecture memiliki beberapa tahapan sebelum diimplementasikan pada sebuah perusahaan. Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah perencanaan atau Enterprise Architecture Planning.
Enterprise Architecture Planning adalah proses pendefinisian architecture dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana pengimplementasian architecture tersebut. Hal ini berlaku agar rencana hingga eksekusi menjadi lebih terstruktur.
Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam Enterprise Architecture Planning, diantaranya:
1. Menentukan Tujuan
Hal terpenting dalam memulai Enterprise Architecture Planning adalah dengan mengetahui tujuan. Hal ini agar perusahaan dapat menetapkan strategi yang tepat dalam mengimplementasikan Enterprise Architecture.
2. Menentukan kerangka kerja
Beberapa hal yang dimaksud sebagai kerangka kerja dalam Enterprise Architecture meliputi metode, alat, serta proses implementasi di masa mendatang. Kerangka kerja yang tepat akan mempermudah seluruh proses mulai dari perencanaan hingga eksekusi.
3. Enterprise Architects
Untuk implementasi Enterprise Architecture, diperlukan seorang Enterprise Architect. Namun sebelum menentukan seseorang untuk memegang kendali atas manajemen Enterprise Architecture, kompetensi orang tersebut perlu dipastikan agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
- 10 Knowledge Areas dalam Project Management Body of Knowledge atau PMBOK
- 4 Alasan Utama Perusahaan Anda Perlu Menerapkan Standar ISO 27001
- 4 Pilar Transformasi Digital yang Perlu Kamu Tahu
4. Menentukan Metodologi
Jika sudah memilih kerangka kerja dan menentukan Enterprise Architects, maka langkah selanjutnya adalah menentukan metodologi. Kerangka kerja dapat membantu merencanakan implementasi Enterprise Architecture secara terencana. Dengan begitu, semua proses akan berjalan dengan baik.
5. Dokumentasi
Setelah seluruh tujuan, strategi, dan metodologi sudah ditentukan, maka langkah dokumentasi dari keseluruhan komponen tersebut perlu dilakukan.
6. Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja disebut juga dengan Benefit Measurement Metrics. Hal ini penting untuk mengevaluasi output dari perusahaan. Maka dari itu, komponen ini perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum dilakukan eksekusi.
Perancangan Enterprise Architecture planning memberikan berbagai manfaat dan kelebihan, seperti kemudahan akses data, pengambilan keputusan yang lebih baik, hingga kemudahan dalam proses evaluasi.