Artificial Intelligence atau AI telah berkembang sangat pesat. Bagaimana tidak, kini AI semakin dekat dengan kehidupan manusia. Banyak pekerjaan yang dimudahkan oleh kehadiran AI, mulai dari menulis hingga membuat gambar ilustrasi sekalipun.
AI Generatif yang sangat populer dan menjadi gebrakan adalah ChatGPT dari OpenAI. Tentu ChatGPT memiliki potensi yang tidak terduga jika digunakan dengan cara yang benar. Salah satu kunci dari AI Generatif seperti ChatGPT adalah metode prompting.
Prompting adalah proses berkomunikasi dengan AI Generatif menggunakan manusia. Kebanyakan AI Generatif sudah dilengkapi dengan Natural Language Processing atau NLP yang memungkinkan mesin AI memahami bahasa manusia, baik secara tulisan maupun lisan.
Namun untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan, pengguna perlu memasukkan perintah yang sesuai atau disebut juga dengan prompting. Prompting sendiri perlu dilakukan dengan efektif, agar hasilnya sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ada beberapa tips prompting yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai diinginkan pengguna terutama pengguna ChatGPT, berikut ulasannya:
Berikan Konteks yang Luas
Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Artificial Intelligence Research (JAIR), konteks memainkan peran penting dalam menentukan kualitas respons yang dihasilkan oleh Large Language Model atau LLM.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika model AI diberikan lebih banyak konteks dan detail spesifik, respons yang dihasilkan cenderung lebih relevan dan akurat. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya mengajukan pertanyaan sederhana tetapi juga menyediakan latar belakang dan tujuan dari pertanyaan Anda.
Gunakan Prompt yang Terstruktur
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam Transactions of the Association for Computational Linguistics menyoroti pentingnya struktur dalam pertanyaan yang diajukan ke model AI.
Dengan menggunakan struktur yang jelas, seperti memecah pertanyaan kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau menggunakan format daftar, pengguna dapat membantu model menghasilkan respons yang lebih tepat dan terarah. Struktur yang baik juga membantu AI memahami urutan informasi dan memprioritaskan elemen penting dari pertanyaan.
Menggunakan Teknik Pengulangan dan Refleksi
Teknik pengulangan, di mana pengguna mengajukan pertanyaan yang sama dengan variasi sedikit atau meminta klarifikasi, telah terbukti efektif dalam penelitian UX AI.
Teknik ini memungkinkan model untuk memperbaiki atau memperdalam respons sebelumnya, memberikan kesempatan bagi AI untuk memperbaiki kesalahan atau menambah detail. Dalam konteks interaksi dengan AI, pengulangan juga membantu memperkuat poin-poin penting dan memastikan bahwa respons yang dihasilkan selaras dengan kebutuhan pengguna.
- Sustainable AI: Memepertanyakan Keberlanjutan Kecerdasan Buatan
- Prompt Engineering: Ketika Kata-Kata Membangun Jembatan antara Manusia dan Mesin
- AI Leadership: Kepemimpinan di Era Disrupsi, Ini yang Perlu Anda Ketahui!
Menyertakan Instruksi Emosional atau Naratif
Studi yang diterbitkan di Human-Computer Interaction Journal menunjukkan bahwa AI merespons lebih baik terhadap prompt yang menyertakan elemen emosional atau naratif.
Penggunaan bahasa yang lebih manusiawi dan penyertaan petunjuk emosional dapat meningkatkan kualitas interaksi dengan AI, membuatnya lebih responsif dan relevan secara kontekstual. Misalnya, menginstruksikan ChatGPT untuk memberikan saran yang menghibur ketika Anda merasa sedih dapat menghasilkan respons yang lebih personal dan empatik.
Melakukan Eksperimen dengan Berbagai Teknik Prompt
Dalam publikasi Natural Language Processing and AI, eksperimen dengan berbagai teknik prompting telah diidentifikasi sebagai kunci untuk meningkatkan efektivitas interaksi dengan AI.
Berbagai pendekatan, seperti menggunakan metafora, meminta penjelasan dari berbagai perspektif, atau memulai dengan asumsi dasar, dapat mengubah cara AI memproses permintaan dan meningkatkan kualitas respons yang dihasilkan.