Project Management Body of Knowledge atau PMBOK banyak digunakan oleh organisasi untuk mengelola sebuah proyek. Lalu apa sebenarnya PMBOK itu?
Pengelolaan sebuah proyek menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah organisasi, sebab hal ini akan berpengaruh langsung pada keberhasilan sebuah proyek tersebut.
Seorang manajer proyek berperan dalam melakukan proses manajemen dan memastikan bahwa metode yang digunakan dapat mencapai tujuan yang sesuai.
Untuk memudahkannya, para manajer proyek umumnya akan berpegang pada sebuah panduan yang bernama PMBOK.
Baca juga:
- 10 Knowledge Areas dalam Project Management Body of Knowledge atau PMBOK
- 4 Alasan Utama Perusahaan Anda Perlu Menerapkan Standar ISO 27001
Apa itu Project Management Body of Knowledge atau PMBOK?
Project Management Body of Knowledge Guide atau PMBOK Guide adalah dokumen yang berisi kumpulan proses, praktik, terminologi, dan pedoman yang dijadikan sebagai standar dalam industri manajemen proyek.
PMBOK ini bukanlah sebuah metodologi, namun PMBOK adalah landasan dimana perusahaan dapat membangun kebijakan, prosedur, aturan, teknik, hingga siklus yang diperlukan dalam mengelola sebuah proyek yang berjalan.
PMBOK sendiri digunakan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia, karena PMBOK berperan penting untuk pengelolaan proyek yang sesuai dengan standar, sehingga perusahaan dapat terhindar dari kerugian.
Project Management Body of Knowledge sendiri merupakan rilisan dari Project Management Institute (PMI), yaitu sebuah organisasi internasional untuk manajemen proyek.
Organisasi ini bertujuan untuk memajukan bidang manajemen proyek dengan menetapkan standar, memberikan sertifikat, melakukan riset, hingga konferensi profesional.
Sebagai upaya untuk menanamkan praktik manajemen proyek dan mengembangkan bahasa manajemen proyek yang dapat diterima secara umum, PMI menerbitkan Project Management Body of Knowledge atau PMBOK.
PMBOK sendiri sudah diakui oleh American National Standards Institute (ANSI) pada. Publikasi PMBOK pertama kali dilakukan pada tahun 1996.
Tujuan PMBOK Guide
PMBOK Guide sendiri bertujuan untuk menjelaskan pengetahuan dan sistem yang dapat diterapkan pada sebuah proyek.
PMBOK Guide diakui secara umum sebagai praktik yang baik (good practice).
Project Management Institute (PMI) juga menggunakan PMBOK sebagai salah satu dasar untuk memperoleh sertifikasi Project Management Professional atau PMP. PMP sendiri merupakan program sertifikasi penting yang dibutuhkan oleh seorang project manager untuk memvalidasi keahliannya dalam bidang manajemen proyek.
Apa isi dari PMBOK?
PMBOK Guide berisi berbagai poin penting dalam pengelolaan proyek. Salah satunya menjelaskan tentang 5 grup proses dan 10 area pengetahuan.
Kelima grup proses PMBOK Guide mengkategorikan tahapan-tahapan dalam manajemen proyek, yakni:
1. Initiating
Fase initiating adalah untuk menentukan visi proyek, mendokumentasikan apa yang menjadi target, dan mendapatkan persetujuan dari pemangku kepentingan.
2. Planning
Fase planning adalah fase pembangunan infrastruktur proyek untuk mencapai tujuan proyek dalam batasan waktu dan anggaran yang sudah ditentukan.
3. Executing
Dalam fase ini, rencana yang sudah dibuat akan dieksekusi sesuai dengan timeline yang ditentukan. Dalam fase ini, sebagian besar anggaran akan dikeluarkan untuk mencapai hasil yang maksimal.
4. Monitoring and Controlling
Fase ini dilakukan untuk mengawasi perkembangan proyek yang berjalan, dan melihat apakah sudah sesuai dengan rencana. Disini berbagai tindakan korektif bisa dibuat.
5. Closing
Closing merupakan tahap paling akhir dari sebuah siklus hidup proyek. Dalam fase ini, proyek harus secara resmi ditutup dan memperoleh persetujuan dari pelanggan, pemangku kepentingan, dan sponsor proyek.
Baca juga:
10 Area pengetahuan PMBOK Guide
Dalam PMBOK Guide, terdapat area pengetahuan atau bidang apa saja yang perlu dipahami untuk pengelolaan proyek yang efektif, diantaranya:
1. Project integration management
Integration management berisi kumpulan proses, sistem, dan metodologi yang membentuk sebuah strategi untuk manajemen proyek.
2. Project Scope Management
Project scope management mengacu pada jumlah pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil proyek lain dengan fungsi dan fitur yang telah ditentukan.
3. Project time management
Project time management mengacu pada analisis dan pengembangan jadwal atau timeline untuk menyelesaikan sebuah proyek.
4. Project cost management
Yaitu proses untuk merencanakan, memperkirakan, dan mengendalikan biaya atau anggaran dalam menjalankan proyek.
5. Project quality management
Project quality management ini dilakukan untuk mengukur kualitas dari semua kegiatan yang dilakukan.
6. Project resource management
Project resource management adalah pengelolaan dan penetapan sumber daya dalam perusahaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek.
7. Project communication management
Project communication management merupakan proses dan prosedur yang diperlukan bahwa informasi dan data yang dikumpulkan selama proyek berjalan dapat disimpan dan didistribusikan dengan benar ke seluruh tim proyek.
8. Project risk management
Risiko merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen proyek. Project risk management diperlukan untuk mengurangi potensi dampak negatif dari peristiwa-peristiwa yang tak terduga terkait biaya proyek, tabel waktu, atau sumber daya.
9. Project procurement management
Project procurement management mengacu pada proses pengelolaan dan pengoptimalan anggaran proyek yang tersedia untuk barang, jasa, dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
10. Project stakeholder management
Project stakeholder management akan mengkomunikasikan bagaimana status proyek, biaya, dan hambatan kepada pemangku kepentingan.
Baca juga: