Setiap perusahaan yang menerapkan teknologi informasi perlu melakukan pengelolaan terhadap keamanan informasinya.
Hal ini dikenal dengan ISMS (Informasi Security Management System). ISMS sendiri terdiri dari prosedur, kebijakan, dan kontrol lainnya yang melibatkan teknologi, orang, dan proses yang kompleks.
Salah satu standarisasi internasional yang menetapkan spesifikasi tertentu untuk keperluan sitem manajemen keamanan informasi adalah ISO 27001.
Landasan dari adanya ISO adalah manajemen risiko, yang bertujuan menentukan kontrol keamanan mana yang memang harus dipelihara dan diterapkan.
Dengan sertifikasi ISO 27001, maka perusahaan akan memanfaatkan standarisasi ini untuk mengelola dan mengendalikan serta menjaga risiko keamanan informasi perusahaan yang mencakup kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas.
4 Manfaat Standar ISO 27001 untuk perusahaan Anda
1. Semakin kompetitif
ISO 27001 mampu membuat perusahaan Anda memiliki titik pembeda yang unik diantara pesaing anda.
Sertifikasi ISO 27001 akan menunjukkan pada pelanggan bahwa perusahaan Anda memiliki pendekatan proaktif terhadap ancaman informasi dan perusahaan Anda mengadopsi praktik terbaik untuk meminimalkan ancaman.
Selain itu, sertifikasi ISO 27001 juga akan meningkatkan kredibilitas perusahaan Anda, artinya perusahaan Anda sudah siap jika memiliki sertifikasi ini.
Baca juga:
- Kedaulatan AI di Indonesia: Siapkah Kita Menghadapinya?
- Peran Data dalam Pengembangan Artificial Intelligence atau AI
2. Menjaga privasi dan integritas
Privasi dan integritas merupakan hal prioritas yang harus dijaga oleh organisasi maupun perusahaan. ISMS merupakan cara yang tepat untuk memastikan manajemen keamanan informasi yang efektif serta mengurangi terjadinya kebocoran data.
ISO 27001 mengatur terkait penyimpanan data, kontrol akses, dan menggunakannya secara aman, sehingga privasi dan integritas perusahaan Anda akan tetap terjaga.
Selain itu, dengan pendekatan sistematisnya akan membantu Anda dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi ancaman terhadap informasi pada organisasi Anda.
Baca juga:
- 5 Area Fokus Tata Kelola TI (IT Governance Decision Domains)
- 4 Tren Teknologi yang Diprediksi Akan Banyak Digunakan di Masa Depan
3. Menghindari kerugian finansial karena kebocoran data
Mengimplementasikan ISO 27001 dapat meminimalisir kerugian finansial akibat kebocoran data. Berdasarkan penelitian, kebocoran data tidak hanya berpengaruh pada reputasi perusahaan saja, namun juga finansial.
Penelitian yang dilakukan IBM Ponemon Institute dalam “2015 Cost of Data Breach Study: Global Analysis” menemukan bahwa total biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan akibat pelanggaran data dapat mencapai USD 3,79 juta. Jumlah ini meningkat hingga 23 persen dalam dua tahun terakhir.
4. Memperkuat struktur organisasi
Menerapkan ISO 27001 secara otomatis akan memperkuat struktur organisasi perusahaan Anda. Segala garis koordinasi dapat ditentukan, mulai dari siapa yang akan membuat keputusan, siapa yang memegang tanggung jawab atas aset informasi, dan siapa yang bertanggung jawab atas akses ke informasi.
Selain itu, seluruh organisasi dilindungi oleh keamanan, termasuk staf, teknologi, prosedur, serta menciptakan budaya organisasi yang sadar akan keamanan informasi.
Kontrol dalam ISO 27001
Untuk menilai risiko keamanan, wajib terdapat kontrol yang dibutuhkan dan dikonfirmasi terkait apa yang tidak terdapat dalam ISMS.
Berikut kontrol yang terdapat pada Annex A terkait ISO 27001:
A.5 Information Security Policies
Kontrol ini dibuat agar dapat memastikan bahwa kebijakan diawasi dan ditulis secara menyeluruh sesuai dengan arahan yang berasal dari organisasi keamanan informasi yang ada.
A.6 Organisation of Information Security
Daftar didalamnya mencakup tanggung jawab dan juga tugas tertentu. Maka dari itu, Annex membaginya menjadi dua bagian, yakni:
- 6.1: dalam hal ini memastikan bahwa pihak perusahaan sudah menetapkan kerangka kerja yang mampu memelihara serta menerapkan keamanan informasi secara lebih memadai dan efektif.
- 6.2: Didalamnya membahas berbagai hal terkait remote working dan mobile devices.
A.7 Human Resource Security
Keamanan sumber daya manusia harus bisa memastikan bahwa pihak karyawan dan pihak kontraktor memahami hak dan tanggung jawab di perusahaan.
A.8 Asset Management
Manajemen aset adalah suatu cara bagaimana sebuah perusahaan bisa melakukan identifikasi informasi dan juga menentukan perlindungan yang sesuai dengan standar yang ada.
A.9 Access Control
Kontrol akses dilakukan agar dapat memastikan bahwa karyawan hanya bisa melihat dan mengelola informasi yang relevan dan sesuai dengan jabatan mereka.
Didalamnya terdapat empat bagian, yakni manajemen akses pengguna, persyaratan bisnis dari kontrol akses, tanggung jawab pengguna, dan kontrol akses dalam suatu sistem serta aplikasi.
A.10 Cryptography
Kriptografi membahas berbagai hal terkait enkripsi data dan mengelola informasi yang bersifat sensitif. Selain itu, kriptografi juga memastikan bahwa perusahaan mampu menggunakan kriptografi dengan tepat dan efektif untuk melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang ada.
A.11 Physical and Environmental Security
Di dalamnya terdapat berbagai hal tentang keamanan fisik dan lingkungan dalam suatu perusahaan.
Baca juga:
- 5 Process Group dalam PMBOK dan Manfaatnya
- 10 Knowledge Areas dalam Project Management Body of Knowledge atau PMBOK
A.12 Operations Security
Keamanan operasi harus memastikan bahwa fasilitas pemrosesan informasi bergerak dengan aman dan terkendali.
A.13 Communications Security
Keamanan komunikasi dalam hal ini berfokus pada bagaimana perusahaan dalam melindungi informasi dalam suatu jaringan milik klien.
A.14 System Acquisition, Development, and Maintenance
Daftar ini memastikan bahwa keamanan informasi menjadi bagian yang terpusat dan paling penting dari perusahaan.
A.15 Supplier Relationships
Didalamnya berisi perjanjian kontrak yang diambil oleh pihak perusahaan dengan pihak ketiga. Selain itu, mengatur juga bahwa setiap pihak bisa mempertahankan tingkat keamanan informasi dan juga menyampaikan jasa yang bisa disepakati.
A.16 Informasi Security Incident Management
Pada bagian ini membahas terkait pelaporan dan pengelolaan insiden keamanan. Proses didalamnya melibatkan penjelasan karyawan mana yang memang harus bertugas atas tindakan tertentu sehingga bentuk penanganannya akan lebih konsisten dan efektif.
A.17 Information Security Aspects of Business Continuity Management
Bagian ini dibentuk agar bisa membuat sistem yang lebih efektif untuk bisa mengelola berbagai gangguan bisnis.
A.18 Compliance
Pada bagian ini, manajemen harus mampu memastikan bahwa organisasi mampu melakukan identifikasi hukum dan peraturan yang lebih sesuai untuk membantu dalam memahami persyaratan hukum dan kontrak, meminimalisir risiko pelanggaran, dan hukumannya.
Baca juga:
- Kedaulatan AI di Indonesia: Siapkah Kita Menghadapinya?
- Peran Data dalam Pengembangan Artificial Intelligence atau AI
- AI Tidak Sepenuhnya Aman: Berikut 5 Serangan Siber yang Sering Terjadi pada Artificial Intelligence
- Luncurkan Fitur AI, Apple Siapkan Hadiah 15 Miliar Bagi yang Bisa Bobol Sistem Private Cloud Compute