COBIT atau Control Objective for Information and Related Technology merupakan salah satu kerangka kerja yang paling populer untuk tata kelola IT.
Kerangka kerja COBIT digunakan secara luas untuk pengelolaan teknologi informasi.
Seiring berjalannya waktu, COBIT mengalami perkembangan dan penyempurnaan agar lebih relevan dengan perkembangan teknologi.
- Kedaulatan AI di Indonesia: Siapkah Kita Menghadapinya?
- Peran Data dalam Pengembangan Artificial Intelligence atau AI
- AI Tidak Sepenuhnya Aman: Berikut 5 Serangan Siber yang Sering Terjadi pada Artificial Intelligence
COBIT memang sudah diperbaharui menjadi COBIT 2019, namun ada juga yang masih menggunakan standar COBIT 5 atau bahkan versi terdahulunya yaitu COBIT 4.
Lalu, apa saja perbedaan COBIT 4 dan COBIT 5? Berikut penjelasannya:
Perbedaan pendekatan COBIT 4 dan COBIT 5
Salah satu perbedaan yang paling signifikan dari COBIT 4 dan COBIT 5 adalah pergeseran pendekatan yang mendasarinya.
COBIT 4 berfokus pada panduan terstruktur untuk mengelola TI, sementara COBIT 5 beralih ke konsep yang lebih holistik dan menyeluruh dalam pengelolaan TI.
COBIT 5 menyediakan panduan yang lebih terintegrasi, mencakup aspek-aspek seperti manajemen nilai bisnis, manajemen risiko, manajemen kualitas, dan manajemen kepatuhan.
Perubahan dalam Struktur Kerangka Kerja
COBIT 4 memiliki kerangka kerja yang terdiri dari domain, proses, kontrol, dan praktik.
Domain menggambarkan area fungsional dalam pengelolaan TI, proses adalah langkah-langkah yang perlu diikuti dalam setiap domain, kontrol menyediakan pedoman kontrol yang relevan, dan praktik terkait menjelaskan tugas-tugas praktis dalam pengelolaan TI.
COBIT 5 mempertahankan konsep ini, tetapi mengganti istilah “proses” dengan “aktivitas” dan menambahkan “enabling processes” untuk mencakup tugas-tugas yang mendukung operasional TI.
- 5 Area Fokus Tata Kelola TI (IT Governance Decision Domains)
- Tingkatkan Kualitas Layanan IT dengan Framework Ini
- 4 Alasan Utama Perusahaan Anda Perlu Menerapkan Standar ISO 27001
Fokus pada Manfaat Bisnis
Salah satu aspek yang ditingkatkan dalam COBIT 5 adalah penekanan yang lebih besar pada nilai bisnis yang dihasilkan oleh TI.
COBIT 5 mengaitkan setiap aktivitas dan kontrol dengan tujuan bisnis yang spesifik, memastikan bahwa setiap tindakan dalam pengelolaan TI dapat dihubungkan dengan nilai yang dihasilkan untuk organisasi.
Hal ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi manfaat bisnis yang diharapkan dan mengukur keberhasilan implementasi COBIT dengan lebih baik.
Fokus pada Keberlanjutan dan Inovasi
COBIT 5 memperkenalkan konsep Continual Improvement Life Cycle (CILC), yang menekankan pentingnya perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan TI.
COBIT 5 mendorong organisasi untuk secara terus-menerus mengukur, memantau, dan meningkatkan kinerja TI mereka.
Selain itu, COBIT 5 juga memberikan panduan tentang penerapan inovasi dan teknologi baru dalam pengelolaan TI, termasuk pemodelan bisnis dan penggunaan cloud computing.
COBIT 2019
Penting untuk dicatat bahwa COBIT terus mengalami perkembangan dan pembaruan. Versti terbaru dari COBIT saat ini adalah COBIT 2019.
COBIT 2019 adalah kerangka kerja yang dirilis oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA) sebagai versi terbaru dari COBIT. COBIT 2019 menggantikan versi sebelumnya, yaitu COBIT 5, dan menawarkan pendekatan yang lebih terintegrasi dan lebih fleksibel dalam mengelola teknologi informasi (TI) di organisasi.