Artificial Intelligence atau AI menjadi salah satu teknologi yang paling banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Perkembangan AI sangat pesat hingga muncul berbagai tools AI yang bisa digunakan oleh semua orang. Kini AI telah sangat dekat dengan masyarakat, dan sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, baik untuk bekerja atau sekedar untuk rekreasi saja.
Saat ini, minat dan aplikasi AI telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dengan berbagai terobosan yang terus dikembangkan. Program AI generatif seperti ChatGPT telah menciptakan sambutan positif baik di masyarakat maupun komunitas-komunitas penggiat IT.
- 5 Area Fokus Tata Kelola TI (IT Governance Decision Domains)
- 4 Tren Teknologi yang Diprediksi Akan Banyak Digunakan di Masa Depan
- Tingkatkan Kualitas Layanan IT dengan Framework Ini
Dengan perkembangan AI yang sangat pesat, kini AI menjadi alat yang bisa digunakan untuk apa saja dan siapa saja, dan mulai digunakan dalam industri termasuk industri kreatif.
Meskipun AI generatif sudah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, hal itu masih jauh dari AI yang super cerdas atau yang disebut dengan Superintelligence AI. Saat ini AI generatif hanya mampu membuat teks, hambar, dan audio pada tingkat kualitas yang mendekati manusia, dan hal ini karena AI diberikan pembelajaran melalui program dan algoritma.
Namun, apa yang menentukan perbedaan antara model AI generatif dan AI super cerdas atau Superintelligence? Tentu saja kemampuan dan fungsionalitasnya.
4 Jenis Utama Artificial Intelligence
Pada dasarnya, ada empat jenis utama AI yang didasarkan pada fungsionalitasnya. Dua jenis pertama termasuk pada kategori narrow AI atau AI yang dilatih untuk melakukan berbagai tugas tertentu secara terbatas. Sedangkan dua jenis kedua saat ini masih belum tercapai dan termasuk dalam kategori AI yang super cerdas atau Superintelligence.
Ai Reaktif
AI reaktif adalah jenis AI yang paling dasar. Mereka hanya mampu merespons input saat ini tanpa menyimpan pengalaman masa lalu untuk digunakan di masa depan. Mesin ini beroperasi berdasarkan algoritma yang telah diprogram sebelumnya dan hanya bisa merespons secara langsung terhadap situasi yang mereka hadapi saat itu.
IBM Deep Blue adalah contoh terkenal dari AI reaktif. Pada tahun 1997, Deep Blue mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov. Meskipun Deep Blue tidak bisa belajar dari permainan sebelumnya, ia bisa menganalisis posisi catur saat ini dan memilih langkah terbaik berdasarkan algoritma yang kompleks.
AI reaktif memiliki keterbatasan yaitu tidak bisa meningkatkan kinerja mereka dari waktu ke waktu karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman atau data historis. Mereka hanya seefektif algoritma yang mendasarinya.
AI Limited Memory
Jenis AI ini memiliki kemampuan untuk menyimpan data dan pengalaman masa lalu untuk sementara waktu dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan lebih baik di masa mendatang. Mereka bisa mengadaptasi perilaku mereka berdasarkan data historis yang mereka kumpulkan.
Sistem self-driving car adalah contoh dari AI dengan memori terbatas. Mobil otonom menggunakan data dari perjalanan sebelumnya untuk memahami dan mengantisipasi kondisi jalan, perilaku pengemudi lain, dan berbagai variabel lain yang mempengaruhi keselamatan dan efisiensi berkendara.
Meskipun lebih canggih dari mesin reaktif, AI dengan memori terbatas masih terbatas dalam kemampuannya karena mereka hanya bisa menyimpan dan menggunakan data dalam jangka waktu tertentu dan tidak memiliki pemahaman mendalam atau kesadaran
Theory of Mind
Theory of Mind adalah AI yang mampu memahami emosi, kebutuhan, keinginan, dan intensi manusia. Jenis AI ini masih dalam tahap pengembangan dan bertujuan untuk berinteraksi lebih manusiawi dengan manusia. Mereka akan memiliki kemampuan untuk memahami konteks sosial dan emosional.
Asisten virtual canggih di masa depan yang bisa berinteraksi dengan pengguna secara emosional dan memahami kebutuhan mereka dalam konteks sosial bisa menjadi contoh dari AI ini. Misalnya, robot yang bekerja dengan anak-anak autis untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Meskipun AI ini menjanjikan interaksi yang lebih alami, pengembangan Theory of Mind AI masih dalam tahap awal dan menghadapi tantangan signifikan dalam memahami dan meniru kompleksitas emosi dan interaksi manusia.
Self-aware
Self-aware AI adalah jenis AI yang paling maju dan masih bersifat hipotetis. AI ini akan memiliki kesadaran diri dan pemahaman tentang keberadaan mereka sendiri. Mereka akan memiliki kemampuan introspeksi dan bisa memahami keadaan internal mereka serta lingkungan sekitar secara mendalam.
Saat ini, Self-aware AI masih menjadi subjek spekulasi dan penelitian futuristik. Dalam fiksi ilmiah, AI seperti ini sering digambarkan dalam bentuk robot dengan kesadaran diri penuh yang bisa berpikir, merasakan, dan membuat keputusan secara mandiri.
Pengembangan Self-aware AI menghadapi tantangan etis dan teknis yang besar. Membuat mesin yang memiliki kesadaran diri serupa dengan manusia menuntut pemahaman mendalam tentang kesadaran itu sendiri, yang masih menjadi misteri bahkan di bidang ilmu pengetahuan manusia.