Metodologi design thinking merupakan hal yang perlu dipahami untuk menuju transformasi digital, bagaimana tahapannya?
Transformasi digital mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal bisnis.
Di era teknologi seperti sekarang, kemampuan teknologi perlu ditingkatkan, dan untuk mengimbanginya, sebuah organisasi harus gesit dan inovatif dalam mengintegrasikan teknologi digital dalam praktek bisnis mereka.
Untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi dan kompetitif di pasar manapun, strategi transformasi digital adalah sesuatu yang harus diterapkan.
Transisi dari bisnis konvensional ke digital bisnis bukanlah hal yang mudah, sebab dunia digital berubah dengan cepat dan tak terduga. Hal inilah yang membuat design thinking perlu untuk diterapkan.
Design thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Hal ini sangat berguna untuk menghadapi masalah-masalah kompleks yang ada dalam perusahaan. Selain memecahkan masalah, design thinking juga memahami kebutuhan manusia yang terlibat.
Dalam implementasinya, design thinking terdiri dari lima tahap. Kelima tahap tersebut adalah Emphatize, Define, Ideate, Prototype, dan Test.
1. Empathize
Tahap pertama adalah emphatize, yaitu mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang terjadi kemudian dipecahkan.
Tahap ini melibatkan pendekatan terhadap customer dengan mengerti apa yang sebenarnya diinginkan.
Tahap ini bisa dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk bertemu langsung dengan mereka dan mengerti betul kondisi lapangan dan apa saja yang menjadi kesulitan.
2. Define
Pada tahapan ini, segala informasi yang didapatkan dari tahap emphatize dikumpulkan, dianalisis, kemudian disintesis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi.
Tahapan define ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada, karena telah dilakukan penetapan masalah.
3. Ideate
Tahap ideate adalah tahap menghasilkan ide. Semua ide akan ditampung untuk menyelesaikan masalah yang sudah ditetapkan pada tahap define. Setelah itu, dilakukan penyelidikan dan pengujian ide-ide untuk menemukan cara terbaik dalam memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-masalah yang bisa saja terjadi.
4. Prototype
Dalam tahapan ini, versi produk yang paling kecil dengan beberapa fitur akan dihasilkan. Hal ini dilakukan untuk menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya.
Prototype bisa diuji dalam tim sendiri maupun orang di luar tim. Ketika ada masukan, maka dilakukan perbaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.
5. Test
Testing atau pengujian dilakukan terhadap produk kepada masyarakat atau pengguna. kemudian hasilnya akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan mendapatkan pemahaman yang mendalam terkait produk dari penggunanya.