Setiap perusahaan yang melakukan transformasi digital pasti memiliki sebuah aplikasi atau software. Aplikasi atau software ini perlu dijaga dari kemungkinan-kemungkinan peretasan, sebab seiring berkembangnya teknologi, kejahatan siber juga makin beragam.
Diperkirakan, 90 persen dari insiden keamanan siber bersumber dari peretasan terhadap bug dari software. Maka dari itu, penting untuk sebuah organisasi maupun perusahaan dalam menjaga keamanan software atau aplikasi. Salah satu caranya adalah mengawasi bug yang mungkin terjadi pada sebuah software dengan teknik tertentu.
Static Application Security Testing (SAST)
Static Application Security Testing atau SAST merupakan salah satu metodologi pengujian yang dilakukan dengan cara menganalisa source code untuk menemukan kerentanan keamanan sebuah aplikasi. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk serangan-serangan yang mungkin terjadi pada sebuah aplikasi. SAST juga sering disebut dengan whitebox testing.
Bagaimana SAST bekerja?
SAST bekerja dengan memanfaatkan proses analisis kode untuk setiap kelemahan yang mungkin saja bisa dieksploitasi oleh peretas. Analisis tersebut akan mengidentifikasi masalah keamanan yang berbeda, seperti inject SQL, un-sanitized input, error handling, dan masih banyak lagi.
SAST sebaiknya disiapkan sejak awal proyek pengembangan aplikasi, sebab jika diterapkan saat aplikasi sudah dikembangkan, SAST akan sulit diimplementasikan.
Kesimpulan
Static Application Security Testing atau SAST bisa menjadi cara untuk mengamankan aplikasi perusahaan Anda. Ikuti workshop Audit Keamanan Kode Sumber Aplikasi dengan Teknik SAST untuk mengetahui lebih lanjut tentang Static Application Security Testing. Khusus untuk kamu yang mendapatkan email ini. Dapatkan potongan diskon 10% dengan menggunakan kode voucher:
SEPTEMBERSIBER