Fakta menunjukkan bahwa perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer karena para pengambil keputusan “percaya” bahwa mereka telah melihat hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan, yang dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yang diterima melebihi biaya yang diinvestasikan.
Menurut DR. B. Ranti, manfaat bisnis TI (IT Business Value) dapat dipahami sebagai besaran kontribusi TI untuk meningkatkan kinerja organisasi. Menurut IT Governance Institute, ada 5 cakupan fokus area dalam mengelola IT. Apa saja?
Strategic alignment
Fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan Teknologi Informasi: penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah Teknologi Informasi; dan keselarasan operasi Teknologi Informasi dengan operasional perusahaan.
Value delivery
Mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran, memastikan bahwa Teknologi Informasi memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah dari Teknologi Informasi
Resource management
Mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infratruktur.
Risk Management
Memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yang jelas mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tempelan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement
Memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja, businnes delivery dan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Pendekatan yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan IT balanced scorecard.