Keamanan jaringan merupakan salah satu hal yang perlu dijaga di era digital seperti sekarang.

Di era digital, semua perangkat akan terhubung satu sama lain melalui sebuah jaringan. Adanya jaringan menjadikan semua hal menjadi lebih mudah dan terkoneksi.

Namun seiring perkembangan teknologi, ancaman-ancaman keamanan jaringan juga menghantui. Maka dari itu, penting untuk menjaga keamanan jaringan.

Ancaman-ancaman terkait keamanan jaringan bisa saja merugikan, baik material maupun non material. Sebab kini sudah banyak orang yang menggunakan jaringan internet bukan hanya sekedar untuk berselancar namun juga untuk melakukan transaksi keuangan.

Baca juga:

Keamanan jaringan

ilustrasi keamanan jaringan

Pada dasarnya, ketika semua perangkat terhubung pada sebuah jaringan maka keamanan jaringan perlu dijaga dengan baik. Sebab jaringan bisa menjadi tempat masuknya serangan kejahatan siber, mulai dari hacking, cracking, spoofing, carding, dan lain sebagainya. 

Ada 5 prinsip yang perlu ditetapkan untuk menjaga keamanan jaringan yaitu Confidentiality, Integrity, Availability, Authentication, dan Access Control. Tiga yang disebutkan pertama dikenal dengan CIA Triad, dimana Confidentiality, Integrity, dan Availability adalah unsur utama dalam keamanan jaringan. Kemudian untuk menyempurnakannya dibutuhkan Authentication dan Access Control.

1. Confidentiality dalam keamanan jaringan

Prinsip pertama dalam keamanan jaringan adalah confidentiality atau kerahasiaan.

Dalam prinsip confidentiality, sebuah data hanya bisa diakses oleh orang yang memiliki hak, dan informasi yang ada didalamnya bersifat rahasia. 

Pihak yang tidak memiliki hak untuk mengakses tidak diperkenankan untuk memasuki atau membaca data yang ada didalamnya.

2. Integrity dalam keamanan jaringan

Prinsip keamanan jaringan yang kedua adalah integrity atau integritas. 

Integritas yang dimaksud dalam keamanan jaringan adalah integritas data. Dimana data yang ada dalam sebuah sistem informasi yang terhubung dalam sebuah jaringan hanya bisa diubah oleh pihak yang memiliki wewenang legal saja. 

Misalkan pemilik rekening saja yang bisa memindahkan nominal isi rekeningnya. Jika isi rekening berubah tanpa sepengetahuan dirinya, maka terjadi masalah integritas data dalam sistem dan jaringan tersebut.

3. Availability dalam keamanan jaringan

Prinsip ketiga dalam keamanan jaringan adalah availability. Availability masuk dalam prinsip keamanan jaringan karena sebuah data informasi yang disimpan dalam server harus dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh pemiliknya. 

Data harus selalu dapat diakses saat dibutuhkan, dan jika data tidak dapat diakses maka telah terjadi gangguan keamanan yang mengakibatkan seorang pemilik data tidak bisa mengakses data milik mereka.

4. Authentication dalam keamanan jaringan

Prinsip keempat dalam keamanan jaringan adalah autentikasi. Dengan autentikasi, sebuah sistem akan mengenali apakah pengakses data adalah orang yang memiliki hak akses atau tidak. 

Dalam sistem keamanan finansial, banyak metode autentikasi yang melibatkan metode tambahan seperti token, PIN, face detection, OTP, maupun autentikasi 2 arah. Semua itu ditujukan untuk memberikan keamanan ekstra.

5. Access control dalam keamanan jaringan

Prinsip terakhir dalam keamanan jaringan adalah access control. 

Dalam sebuah sistem yang terhubung dengan jaringan, akan lebih baik jika sistem yang kita miliki menggunakan role berjenjang. 

Access control akan memberikan akses kepada setiap orang yang memiliki hak, dan mereka memiliki akses yang berbeda-beda sesuai dengan urusannya. 

Author

Eduparx adalah platform pembelajaran IT online nomor 1 di Indonesia yang menyediakan pelatihan berkualitas dan bersertifikat. Eduparx hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dalam mempelajari teknologi informasi dengan pelatihan dan produk online yang berkualitas dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

Write A Comment

Butuh Bantuan? Chat Kami
Exit mobile version